Senin, 09 Mei 2011

TATALAKSANA RESUSITASI BAYI BARU LAHIR


Tindakan Resusitasi Bayi Baru lahir dengan Tidak Bernapas atau Bernapas Megap-megap.
Tahap I : Langkah Awal
Langkah ini perlu dilakukan dalam waktu 30 detik. Bagi kebanyakan bayi baru lahir, 6 langkah awal di bawah ini cukup untuk merangsang bayi bernapas spontan dan teratur (Sambil melakukan langkah awal ini :
Beritahukan ibu dan keluarga, bahwa bayinya perlu pertolongan napas; Mintalah salah seorang keluargamendampingi ibu untuk member dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada perdarahan ). Adapun 6 langkah awal tersebut adalah :
1.  Jaga Bayi tetap hangat :
Bagi bidan/Tenaga kesehatan yang sudah terbiasa :
§  Letakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu,
§  Bungkus bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat,
§  Pindahkan bayi ke atas kain di tempat resusitasi.
Bagi bidan/tenaga kesehatan yang belum terbiasa melakukan tindakan di atas, lakukan sbb :
§  Potong tali pusat di atas kain yang ada di bawah perineum ibu.
§  Letakkan bayi di atas kain 45 cm dari perineum ibu,
§  Bungkus bayi dengan kain tersebut,
§  Pindahkan bayi di tempat resusitasi.
2.  Atur Posisi Bayi
§  Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong.
§  Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi.
3.  Isap Lendir, Gunakan alat penghisap lender De Lee dengan cara sbb:
§  Isap lendir mulai dari mulut dulu, kemudian dari hidung,
§  Lakukan pengisapan saat alat pengisap ditarik keluar, tidak pada waktu memasukkan,
§  Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam ( jangan lebih dari 5 cm ke dalam mulut atau lebih dari 3 cm ke dalam hidung ), hal itu dapat menyebabkan denyut jantung bayi menjadi lambat atau bayi tiba-tiba berhenti bernapas.
4.  Keringkan dan Rangsang bayi
§  Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat membantu bayi baru lahir mulai bernapas atau tetap bernapas.
§  Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini :
-   Menepuk atau menyentil telapak kaki,
-   Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan.
5.  Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi
§  Ganti kain yang telah basah dengan kain yang di bawahnya,
§  Bungkus bayi dengan kain tersebut, jangan menutupi muka dan dada agar bisa memantau pernapasan bayi,
§  Atur kembali posisi kepala bayi sehingga kepala sedikit ekstensi.
6.  Lakukan Penilaian Bayi
Lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal, tidak bernapas atau bernapas megap-megap ?
§  Bila bayi bernapas normal, berikan bayi kepada ibunya :
o  Letakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk penghangatan dengan cara kontak kulit bayi ke kulit ibu,
o  Anjurkan ibu untuk menyusui bayi sambil membelainya.
§  Bila bayi tidak bernapas atau bernapas megap-megap, mulai lakukan ventilasi bayi.
Tahap II : Ventilasi            
Ventilasi adalah merupakan tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah volume udara ke dalam paru dengan tekanan positip untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas spontan atau teratur.
Langkah-langkah :
1)  Pasang sungkup, Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.
2)  Ventilasi 2 kali
-  Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm Air. Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernapas dan menguji apakah jalan napas bayi terbuka.
-  Lihat apakah dada bayi mengembang.
-  Bila dada tidak mengembang :
o  Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah ekstensi,
o  Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor,
o  Periksa cairan atau lender di mulut. Bila ada lender atau cairan lakukan pengisapan.
-  Bila dada mengembang lakukan tahap berikutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar