Senin, 09 Mei 2011

Tindakan Resusitasi Bayi Baru lahir dengan Air Ketuban Bercampur Mekonium


Mekonium adalah feces pertama dari Bayi Baru lahir ( BBL ). Mekonium bersifat kental, pekat dan berwarna hijau kehitaman. Biasanya BBL mengeluarkan mekonium pertama kali sesudah persalinan ( 12 – 24 jam pertama ).
Sekitar 15% kasus mekonium dikeluarkan sebelum persalinan dan bercampur dengan air ketuban. Hal ini menyebabkan cairan ketuban berwarna kehijauan. Mekonium jarang dikeluarkan sebelum 34 minggu kehamilan. Bila mekonium telah terlihat sebelum persalinan dan bayi pada posisi kepala, monitor bayi dengan seksama karena merupakan tanda bahaya. Tidak selalu jelas kenapa mekonium bisa dikeluarkan sebelum persalinan. Kadang-kadang janin tidak memperoleh oksigen yang cukup ( gawat janin ). Kekurangan oksigen dapat meningkatkan gerakan usus dan membuat relaksasi otot anus. Dengan demikian janin mengeluarkan mekonium. Bayi dengan resiko lebih tinggi untuk gawat janin memiliki pewrnaan air ketuban bercampur mekonium ( warna kehijauan ) lebih sering, misalnya bayi kecil untuk masa kehamilan ( KMK ) atau bayi post matur. Bila air ketuban bercampur mekonium berwarna kehijauan, maka bayi dapat kemasukan mekonium dalam paru-parunya selama di dalam rahim, atau mekonium masuk ke paru-paru sewaktu bayi memulai bernapas begitu lahir. Tersedak mekonium dapat menyebabkan pneumonia dan mungkin kematian. Untuk itu diperlukan pertolongan segera dengan melakukan tindakan resusitasi Bayi Baru Lahir dengan Air Ketuban Bercampur mekonium.
Langkah-langkah Tindakan Resusitasi BBL dengan Air ketuban
Bercampur Mekonium sama dengan pada BBL yang air ketubannya tidak bercampur mekonium, hanya berbeda pada :
1. Saat kepala lahir sebelum bahu keluar, isap lender dari mulut lalu hidung.
2. Setelah seluruh badan bayi lahir, lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal?
3. Jika bernapas : potong tali pusat, dilanjutkan dengan Langkah Awal.
4. Jika tidak bernapas : letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala didekat penolong, buka mulut lebar, usap mulut dan ulangi isap lender, potong tali pusat, dilanjutkan dengan Langkah Awal. ( Ingat, Pemotongan tali pusat dapat merangsang pernapasan bayi, apabila masih ada air ketuban dan mekonium di jalan napas, bayi bisa tersedak ( aspirasi ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar